NBCIndonesia.com - Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti mengkritik keras pernyataan pemerintah yang diwakili oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi terkait sembilan syarat agar SK Pembekuan PSSI bisa dicabut. Ia menilai langkah Menpora melakukan pengkajian terhadap pembekuan PSSI sebagai kesalahan.
“Untuk itu saya meminta Presiden Jokowi segera memberhentikan Imam dan menggantinya karena dia tak bisa menyelesaikan dan membenahi urusan sepakbola. Dia tidak paham olahraga dan menjadi biang kerok kisruh sepakbola Indonesia,” kata La Nyalla melalui keterangannya Jumat (4/3).
Terkait masalah yang terjadi di sepakbola Indonesia saat ini, La Nyalla menolak tudingan kalau dirinya sebagai biang kerok perusak sepakbola nasional. Ia beranggapan Presiden Jokowi sudah mendapat informasi yang salah soal yang sebenarnya terjadi di tubuh PSSI dan sepakbola nasional, terutama soal dirinya.
Menurutnya, keinginan menpora yang bertahan pada pendiriannya membentuk Tim Kecil untuk berkomunikasi dengan FIFA demi menuntaskan masalah sepakbola nasional salah besar. Bahkan ia menyebut orang-orang yang nantinya bergabung dalam tim tersebut tidak paham statuta.
”Sikap Erick Thohir sebagai Ketua Umum KOI (Komite Olimpiade Indonesia) itulah yang taat Statuta FIFA. Kalau masih ada orang yang mau bergabung dengan Tim Kecil Menpora itu sama saja tidak paham statuta. Saya sangat yakin kalau semua personel yang ada di Tim Kecil itu tidak pernah dihubungi. Kalau mau memperbaiki sepakbola harus melibatkan PSSI dan silakan bergabung saja ke Tim Ad Hoc PSSI,” ungkap dia.
La Nyalla mengatakan Presiden Jokowi sudah memerintahkan untuk mencabut. Lalu untuk apa diolah lagi dengan pengkajian. Ia merasa kasihan dengan pemimpin negara karena wibawanya bisa jatuh hanya gara-gara seorang pembantunya yang tidak taat dengan presiden.
“Saya sebagai rakyat biasa meminta pada Pak Presiden untuk segera mencabut SK Pembekuan PSSI demi rakyat sepakbola yang selama ini kehilangan mata pencahariannya, gara-gara sanksi dari Menpora. Kasihan rakyat kecil Pak Presiden,” ungkap La Nyalla. (bs)