logo
×

Sabtu, 05 Maret 2016

Kembali Ke Bumi Setelah 340 Hari, Astronot AS Jalani Serangkaian Tes

Kembali Ke Bumi Setelah 340 Hari, Astronot AS Jalani Serangkaian Tes

NBCIndonesia.com - Kembalinya astronot NASA Scott Kelly dari misi luar angkasa terlama Amerika Serikat akan memulai serangkaian tes medis dan percobaan untuk membuka jalan bagi misi manusia ke Mars.

Kelly, 52 tahun, dijadwalkan bertemu dengan awak media massa di Pusat Luar Angkasa Johnson NASA di Houston pada Jumat (4/3) untuk menceritakan misi 340 harinya di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Dia meninggalkan pangkalan pada Selasa menggunakan kapsul Rusia Soyuz, mendarat di Kazakhstan, dan menuju rumah di Houston.

“Aku terbiasa melaju pada kecepatan 17.500 mil per jam, namun pesawat ini melaju tidak secepat itu,” canda Kelly setelah tiba telat pada pukul 2:30 pagi waktu setempat pada Kamis di lapangan Ellington dekat dengan Pusat Luar Angkasa Johnson.

Dia disambut oleh kerumunan orang termasuk Jill Biden, istri wakil Presiden AS Joe Biden, yang memberikan dirinya bir dan pai apel.

“Selamat datang kembali ke Bumi,” tulis Presiden Barack Obama kepada Kelly melalui Twitter. “Waktumu di angkasa menjadi penting untuk masa depan penjelajahan angkasa Amerika. Berharap gravitasi tidak membosankan!” Kelly sedang menjalani pemeriksaan medis awal di ruang pusat saat ia mulai pulih dari lingkungan tak berbobot dan ruang beradiasi tinggi luar angkasa.

Kelly dan kosmonot Rusia Mikhail Kornienko menjalankan misi dua kali lebih lama dibandingkan awak sebelumnya sebagai bagian dari program terobosan untuk membantu NASA dan mitra-mitranya menyiapkan misi manusia ke Mars yang akan dilaksanakan setidaknya dua tahun.

Para ilmuwan mempelajari bagaimana tubuh manusia bereaksi saat berada di angkasa dalam waktu yang lama. Sebelum mendarat, Kelly memberitahu wartawan bahwa dia telah mengalami perubahaan daya lihatnya, penemuan relatif baru yang mempengaruhi sekitar setengah dari astronot yang menjalankan misi luar angkasa dengan periode lama.

Partisipasi Kelly pada misi tersebut juga membuka peluang bagi dokter untuk melihat kemungkinan perubahan genetik dari penerbangan luar angakasa. Peneliti telah mempelajari apakah Kelly dan saudara kembarnya, mantan astronot Mark Kelly, memiliki kesamaan genetik seperti sebelum Scott Kelly diluncurkan ke ruang angksa pada Maret 2015.(akt)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: