NBCIndonesia.com - Bom rakitan yang ditemukan di tempat pembuangan akhir (TPA) Lingkungan IX, Kelurahan Mencirin, Binjai Timur, ditengarai mempunyai target dan sasarannya adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Binjai, pekan lalu.
"Namun, karena ketatnya pengamanan terhadap Presiden dan penundaan kedatangan, membuat pelaku kemungkinan mengurungkan rencana aksinya," ujar seorang pemerhati masalah terorisme di Medan, Horas Siagian kepada SP di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (6/3).
Horas mengatakan, pengamanan kedatangan Presiden ke Binjai tersebut, diduga bukan menjadi alasan pelaku untuk membatalkan rencana aksinya meledakkan bom. Pelaku mengurungkan rencana aksinya itu karena Presiden sempat menunda kedatangannya.
"Jika tidak salah, ada dua kali Jokowi menunda kedatangannya ke Binjai. Pertama, di akhir atau awal bulan Maret 2016. Kedua, saat tiba di Kualanamu, Jokowi yang seharusnya langsung ke Binjai namun memilih berangkat ke Silangit, Tapanuli Utara (Taput)," ungkapnya.
Menurutnya, upaya kelompok aliran keras itu harus diantisipasi. Masyarakat perlu meningkatkan pengamanan. Sebab, tidak tertutup kemungkinan akan ada sasaran lainnya. Misalnya, kantor kedutaan, perusahaan milik Amerika Serikat, hotel maupun pusat keramaian lainnya. (bs)
