logo
×

Sabtu, 05 Maret 2016

Gaduh Menteri Demi Selamatkan Anggaran Negara Hal Yang Wajar

Gaduh Menteri Demi Selamatkan Anggaran Negara Hal Yang Wajar

NBCIndonesia.com - Kegaduhan di kabinet yang muncul akibat adanya perbedaan pendapat antara Menteri ESDM Sudirman Said dengan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli  terkait pengelolaan Blok Masela dinilai hal yang sangat wajar. Karena, kaitannya dengan anggaran negara yang besar dan unsur kemanfaatan publik.

"Menurut saya ini bagus sekali," ujar Direktur Eksekutif Indobarometer, M. Qodari dalam diskusi bertema "Para Menteri Bertikai, Apa Langkah Presiden Jokowi?"‎ di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/03/2016).

Qodari mengatakan, sikap Rizal Ramli yang kerap berbicara blak-blakan adalah hal yang positif. Terlebih lagi, sambung Qodari, Rizal Ramli selalu menggunakan data dalam menyanggah pendapat Menteri ESDM Sudirman Said soal pengelolaan Blok Masela di laut.

Sikap keras Rizal, kata Qodari, dapat dipahami dengan melihat latar belakang Rizal yang tidak hanya pernah menjadi lawan politik Orde Baru, tetapi juga lama menjadi oposisi pemerintah di orde reformasi.

Bahkan, dia menilai, saat ini Rizal memainkan tiga peran sekaligus di dalam pemerintahan Jokowi.

"RR ini menteri three in one, eksekutif, legislatif dan penyelamat aset negara seperti KPK," jelasnya.

Menurut dia, Rizal Ramli adalah ahli ekonomi yang perspektifnya di atas teknis.

"Dia enggak hanya lihat teknis, tapi di atas itu. Pandangan ekonominya ideologis, strukturalis, enggak banyak ekonom yang seperti dia," ujarnya.

Mengenai banyak kritik yang meminta Presiden Jokowi memecat Rizal dari kabinet, Qodari menilainya itu sangat tergantung presiden. Meski Rizal kerap dianggap segelintir kalangan sebagai pembuat kegaduhan, namun setahunya Presiden Jokowi tidak pernah menyinggung Rizal.

"Tergantung presiden. Setahu saya presiden enggak pernah ngomong soal RR langsung," tutur Qodari.

Qodari justru menilai, sosok Rizal masih dibutuhkan Jokowi untuk mengelola konflik antar kepentingan di internal kabinet. Istilahnya, Rizal menjadi "proxy" Jokowi.

"RR itu proxy-nya presiden, dipakai untuk mengelola isu dan kepentingan di dalam kabinet," pungkasnya.(rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: