Istimewa |
“Tidak. Itu utang yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi saja,” jawabnya, merespon akun @taufan_md, yang ditulis pada akun Twitter pribadi, @Yusrilihza_Mhd miliknya.
Bahkan di saat ada salah satu akun yang mencoba “memancing” dengan mengatakan, “Pembukaan, nih. Mari kita tungguh ulah Prof. @Yusrilihza_Mhd.” Dan sebelumnya penanya itu sebelumnya merespon cuitan Yusril dengan menulis, “Utang Pemerintah Jokowi Tembus Rp. 3.089 Triliun.”
Yusril pun menjawab dengan mempersilahkan agar orang-orang yang tidak bisa nerima, atau mungkin nyinyir dipersilahkan konfimasi ke Menteri Keuangan.
“Hehe, itu omongan Menkeu Bambang, Brodjonegoro. Yang nyinyir silahkan alamatkan ke beliau.”
Yusril juga menyebut bahwa jika Negara berhutang dampaknya bukan di dalam perihal ekonomi saja, melainkan juga akan mempengaruhi bidang lainnya seperti hukum, politik, dan hubungan internasional.
“Kalau negara berutang, masalahnya bukan ekonomi saja, tapi juga hukum, politik, hubungan internasional dan sebagainya.”(Baca: Utang Pemerintah Jokowi Rp 3.089 Triliun, Menkeu: Kenapa Perlu Berutang? Tanya Warung Sebelah)
Perlu diketahui bahwa utang di era pemerintahan Presiden Jokowi hingga akhir 2015 mencapai Rp 3.089 triliun. Sedangkan pada pemerintahan tahun lalu, tepatnya pada 2014 utang pemerintah mencapai Rp 2.608 triliun. (vi)