Ilustrasi Krisis |
Kenaikan ULN didorong oleh peningkatan pertumbuhan utang luar negeri berjangka panjang. ULN berjangka panjang tumbuh 6,1 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan Oktober 2015 yang sebesar 5,5 persen (yoy).
"ULN berjangka pendek masih mengalami penurunan 12,5 persen. Dengan pertumbuhan tersebut, posisi ULN Indonesia pada akhir November 2015 tercatat sebesar USD304,6 miliar,"seperti dilansir dari keterangan tertulis BI, Kamis (18/1/2016).
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang sebesar 86,6 persen dari total ULN. ULN berjangka panjang pada November 2015 mencapai USD263,9 miliar, terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD134,8 miliar sebesar 51,1 persen dari total ULN jangka panjang, dan ULN sektor swasta sebesar USD129,1 miliar sebesar 48,9 persen dari total ULN jangka panjang.
Sedangkan ULN berjangka pendek sebesar USD 40,7 miliar sebesar 13,4 persen dari total ULN, terdiri dari ULN sektor swasta sebesar USD37,7 miliar sebesar 92,7 persen dari total ULN jangka pendek dan ULN sektor publik sebesar USD3,0 miliar sebesar 7,3 persen dari total ULN jangka pendek persen. (ok)