logo
×

Senin, 18 Januari 2016

Skenario Antara Freeport dan Serangan Sarinah

Skenario Antara Freeport dan Serangan Sarinah

NBCIndonesia.com - Kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert Blake ke Papua memunculkan kecurigaan beberapa pihak.

Pasalnya kunjungan tersebut dilakukan disaat kondisi Indonesia khususnya masalah perpanjangan kontrak PT Freeport tidak kondusif.

Wartawan Senior, Derek Manangka menilai adanya skenario besar dibalik kunjungan Bleke ke Papua. Pasalnya kunjungan tersebut dilakukan disaat kondisi Indonesia sedang tidak stabil khususnya dalam bidang keamanan.

“Tawaran bernilai sekitar Rp21,- triliun itu, mau tak mau , dalam situasi seperti sekarang menjadi seperti “pusing kepala berbi”,” ujar Derek, Senin (18/1/2016).

Menurutnya, Pemerintah harus merespon pemawaran saham PT Freeport itu. Namun disaat yang sama kondisi Indonesia tidak kondusif karena situasi kemanan masih terganggu pasca serangan teroris di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

“Hal ini memicu kecurigaan, seolah persoalan mendesak yang dihadapi Indonesia, mulai dari Freeport, terorisme dan agenda Amerika di Papua, terjadi karena adanya semacam skenario. Atau ada satu paket politik sensitif yang harus dihadapi Indonesia,” terangnya.

Selain kondisi keamanan, situasi politik dalam negeri tengah bergelolak terkait dengan wacana perpanjangan kontrak baru PT Freeport.

Sebab beberapa menteri di kabinet Jokowi-JK terpecah soal wacana perpanjangan kontrak PT Freeport.

“Presiden Joko Widodo sendiri sudah berkali-kali menyatakan akan membangun infrastruktur Papua. Tujuannya untuk membuktikan, Jakarta tidak hanya mengeruk kekayaan bumi Papua. Tapi juga mengembalikannya dalam bentuk pembangunan,” katanya.

Akan tetapi semua pihak tahu, termasuk pemerintah Amerika Serikat bahwa kemampuan Indonesia membangun infrastruktur Papua, sangat terkendala oleh keterbatasan dana. (cj)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: