Rupiah (Aktual/Ilst.Nelson) |
Apalagi jika laju dollar AS masih menunjukan penguatan, dan harga minyak mentah juga tidak kunjung mengalami peningkatan.
“Maka tren pelemahan yang terjadi pada rupiah diperkirakan kembali masih berlanjut,” sebut analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam analisis hariannya di Jakarta, Senin (18/1).
Untuk itu, para pelaku pasar disarankan untuk tetap mewaspadai jika tren pelemahan kembali terjadi. “Kami memperkirakan laju rupiah akan berada di level support 14.040 dan resisten di level 13.815,” imbuh Reza.
Dia mengatakan, pasca pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 7,25 persen, laju rupiah seperti yang diperkiraan sebelumnya cenderung melanjutkan pelemahan.
“Meski harga minyak sempat menguat dan membuat laju dollar AS melemah, namun tidak diimbangi oleh laju mata uang Asia, terutama pelemahan yuan,” ucap Reza.
Sementara itu, kata dia, beberapa mata uang yang melemah terhadap dollar AS, antara lain poundsterling, dollar Australia dan dollar Kanada.
“Pelemahan rupiah juga disebabkan reaksi negatif pelaku pasar terhadap rilis neraca perdagangan Desember 2015 yang defisit US$230 juta,” jelas dia. (Akt)