logo
×

Rabu, 20 Januari 2016

Prabowo: Darahnya Dianggap Halal, ISIS Incar Nyawa Ahok Bukan Ancaman Main-Main!

Prabowo: Darahnya Dianggap Halal, ISIS Incar Nyawa Ahok Bukan Ancaman Main-Main!
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tempo/Aditia Noviansyah
NBCIndonesia.com - DPRD DKI meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lebih memperketat pengamanan kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota terkait ancaman kelompok ISIS yang mengincar nyawa orang nomor satu di Pemprov DKI itu.

"Satpol PP harus memperketat keamanan, karena ISIS ini tidak pernah main-main. Ini kan menyangkut keamanan pimpinan dan kita bersama," kata anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman, saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2016).

Menurut Prabowo, wajar bila darah Ahok dianggap halal oleh kelompok radikal tersebut. Sebab, memang jaringan ISIS pada aksinya di kawasan Thamrin kemarin menyasar pejabat tinggi pemerintahan.

"Ya memang bisa-bisa saja, karena kan memang sudah dideteksi bila kelompok ISIS dalam serangannya mengincar pimpinan yang ada di negara ini," tegas politikus Gerindra itu.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menegaskan kelompok bos ISIS Indonesia Bahrun Naim mengincar nyawa Ahok. Temuan ini berdasarkan pengakuan dari salah satu dari 12 terduga teroris yang telah ditangkap polisi. Terduga teroris bernama Andika mengaku salah satu target incaran dalam operasi kelompok mereka adalah pimpinan di Pemda DKI.

"Andika adalah salah satu sel Bahrun Naim di Indonesia. Dia sudah ditangkap dan dari pemeriksaan terungkap jika mereka memiliki 4 kelompok target yang akan disasar dalam aksinya," kata Kapolda, dalam sebuah diskusi dengan kalangan media di Polda Metro Jaya, Rabu (20/1/2016).

Saat ditanya apakah pejabat Pemda DKI itu adalah Gubernur Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, mantan Kapolda Papua itu membenarkan dengan tersenyum dan mengangguk meski tidak menyebut nama. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: