Yusril Ihza Mahendra [ANTARA/Wahyu Putro A] |
"Bagus dong! Satu pihak membuktikan kalau bangsa kita ini bangsa yang kuta. Tidak takut kepada ISIS. Kalau takut Satpol PP berarti mereka mengerti kalau mereka perlu ditertibkan," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (20/1).
Basuki mengatakan, dalam hal menertibkan para PKL oleh Satpol PP ini, pihaknya tidak melakukan pengusiran. Apalagi saat ini, ia pun tengah berupaya untuk mendaftarkan para PKL ini supaya mereka bisa mendapatkan kredit usaha.
"Nah sekarang saya yakin para PKL sudah lebih baik. Apalagi setelah kita turunkan kredit dengan bunga 12 persen per tahun untuk 20.000 PKL yang rajin membayar retribusi, Rp 4.000 per hari. Saya masih ada 1 triliun untuk bantu mereka," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan pinjaman dengan bunga sebesar 6 persen per tahun atau hanya setengah persen per bulan. PKL yang akan mendapat bantuan kredit usaha itu adalah mereka yang mendaftar, berdagang di tempat uang resmi, dan membayar iuran dengan benar. Dari situ, katanya, akan ketahuan karakter pedagang yang bersangkutan untuk bisa diberi pinjaman atau tidak.
Ia juga membantah cara Satpol PP yang keras dalam menertibkan PKL sehingga mereka lebih takut kepada Satpol PP. Sebenarnya, PKL tersebut tidak takut tetapi hannya menghormati petugas saja.
"Saya sudah instruksi kepada lurah semua, kalau pedagang di Peraturan Daerah (Perda) mengatakan tidak boleh jualan di trotoar maupun di taman. Saya katakan boleh selama tidak mengganggu lalu lintas dan saluran air. Mana ada yang takut, bukan takut sebenarnya, menghormati lebih tepatnya. Pak Yusril salah itu," pungkasnya.
Sebelumnya beredar Broadcast Message yang dikirimkan oleh Yusril Ihza Mahendra pada Rabu (20/1) ini yang berisi pernyataannya terkait dengan PKL di DKI. Bunyi pesan tersebut disampaikan dengan sedikit bercanda, karena Yusril membubuhkan kata "hehe" di akhir pesannya.
Berikut isi pesan yang disebarkan Yusril:
"Ternyata Pedagang Kaki Lima (PKL) DKI tidak takut dengan ancaman teroris biarpun dikendalikan ISIS dari Syria. Yang mereka takuti adalah ancaman Satpol PP yang dikendalikan Ahok dari Balai Kota hehehe" (sp)