Pasukan Paspamres |
"Menurut hemat saya, ini benar-benar kecolongan. Karena kemampuan dan kualitas mereka setiap saat ditest dan diseleksi," ujar Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin dalam keterangan tertulis, Selasa (12/01/2016).
Dengan adanya kasus ini, TB Hasanuddin meminta TNI untuk segera mengevaluasi Paspampres secara ketat.
"Harus dilakukan evaluasi, karena mereka adalah pasukan yang bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan presiden, wakil presiden, dan tamu negara setingkat presiden," tegas mantan Kepala Staf Garnisun Wilayah DKI Jakarta ini.
Menurut purnawirawan Jenderal TNI AD bintang dua ini, evaluasi terhadap Paspampres sangat penting. Sebab, kalau ada anggota Paspamres yang menjadi pengguna narkoba, tak dapat dibayangkan mengawal VVIP dalam keadaan fly atau teler.
"Saya menyarankan agar masalah ini segera di ambil alih oleh Mabes TNI untuk mengecek seluruh prajurit Paspampres. Lakukan seleksi ulang secara ketat dan adakan pengawasan terus menerus," pungkas TB Hasanuddin yang juga mantan Sekretaris Militer ini.
Sebagaimana diketahui, petugas keamanan Bandar Udara Kualanamu mengamankan oknum prajurit Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) karena membawa narkoba jenis ekstasi dan sabu-sabu pada Senin (11/01/2016).
Humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto yang dihubungi di Medan mengatakan, oknum prajurit tersebut berinisial AFD dengan pangkat prajuit satu (Pratu).
Tersangka diamankan merupakan calon penumpang Garuda Indonesia tujuan Jakarta dengan nomor penerbangan GA 181 dengan jadwal penerbangan pertama. Pratu AFD diamankan pada pukul 04.38 WIB ketika akan melalui pemeriksaan di security check point menuju lokasi ruang tunggu keberangkatan.
Dalam pemeriksaan tersebut, petugas Bandara Kualanamu meminta seluruh penumpang yang menggunakan topi untuk melepaskannya dan diperiksa.
Dalam pemeriksan tersebut, petugas Bandara Kualanamu menemukan plastik transparan berisi setengah butir ekstasi dan 0,35 gram sabu-sabu dalam topi oknum prajurit TNI itu.
Setelah menemukan ekstasi dan sabu-sabu itu, prajurit TNI yang ditengarai personel paspampres itu dibawa ke ruang khusus untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah pemeriksaan ini, manajemen Bandara Kualanamu menghubungi pihak kepolisian terkait penemuan ekstasi dan sabu-sabu tersebut. "Kini, oknum tersebut sudah diserahkan pihak kepolisian ke Denpom," kata Budi Setianto. (rn)