logo
×

Minggu, 17 Januari 2016

Miliaran Uang dari Gudang ISIS Berhamburan di Udara Dibom Pesawat AS

Miliaran Uang dari Gudang ISIS Berhamburan di Udara Dibom Pesawat AS

NBCIndonesia.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Amerika Serikat kemarin menyiarkan ke publik video operasi serangan udaranya terhadap gudang penyimpanan dan distribusi uang yang dikuasai ISIS di Mosul, Irak utara.

Video hitam-putih berdurasi 47 detik itu diawali dengan tayangan dari atas udara bangunan gudang uang yang terdiri dari beberapa lantai itu.

Tak lama kemudian bom pintar seberat 1 ton menghantam gedung itu, dan membuatnya hancur.

Setelah terdengar ledakan akibat hantaman bom itu, terlihat lembaran-lembaran uang membumbung berhamburan di udara.

Selang beberapa saat, lembaran-lembaran uang itu berserakan di atas bangunan-bangunan di dekat gudang.

Para pejabat militer AS tak mengetahui secara persis berapa jumlah uang ISIS yang berhamburan itu.

Namun, mereka memperkirakan jumlahnya jutaan dolar AS.

“Ini adalah serangan yang bagus. Kami perkirakan bahwa itu akan melumpuhkan pendanaan ISIS hingga jutaan dolar AS (miliaran hingga triliunan rupiah, red),” kata Jenderal Lloyd Austin, Komandan Komando Pusat AS (US Central Commad), dalam keterangannya kepada CNN, Sabtu (16/1/2016) waktu Indonesia.

Video itu hanya diberikan secara eksklusif oleh Dephan AS kepada jaringan CNN, dan kemudian media-media lain menayangkannya pula dengan mengutip CNN.

Seperti banyak diwartakan, ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) atau Negara Islam Irak dan Suriah adalah kelompok baru yang dicatat PBB sebagai organisasi teroris.

ISIS yang mengklaim sebagai “Negara” didirikan pada akhir tahun 2013 dan sejak itu hingga kini dipimpin oleh Abu Bakar Al Baghdadi.

Al Baghdadi sebelumnya merupakan pemimpin Al Qaeda cabang Irak.

Abu Bakar Al Baghdadi bercita-cita untuk mendirikan negara Islam garis keras di wilayah Irak dan Suriah, dan kini sudah menguasai sebagian wilayah di dua negara itu, yang di dalamnya tinggal penduduk berjumlah sekitar 3 hingga 8 juta jiwa.

Di wilayah-wilayah yang dikuasainya, ISIS menerapkan hukum agama dengan sangat ekstrem.

Pada Juni 2014, Abu Bakar Al Baghdadi mengumumkan ISIS sebagai kekhalifahan Islam dunia dengan dia sebagai pemimpin tertingginya.

Sejak itu, Abu Bakar Al Baghdadi berusaha meluaskan pengaruh dan wilayahnya tak hanya di Irak dan Suriah tetapi juga ke Afrika Utara, Eropa, Asia Selatan, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Keberadaan ISIS dan aksi-aksinya yang sangat brutal mendapat perlawanan secara luas di seluruh dunia, termasuk dari negara-negara muslim sendiri.

Karena itu, basis ISIS di Suriah dan Irak menghadapi gempuran pasukan internasional, yang melibatkan juga militer dari negara-negara muslim.

Aksi teror bom dan penembakan yang terjadi di gedung Sarinah Jalan MH Thamrin Jakarta pada 14 Januari lalu dinyatakan oleh kepolisian didalangi oleh orang-orang yang terkait kelompok ISIS, terutama Bahrun Naim –warga Solo (Jawa Tengah) yang kini bertempur membela ISIS di Suriah.
Seperti dikutip CNN, pejabat Departemen Pertahanan (Dephan) AS enggan mengungkapkan bagaimana mereka bisa menemukan lokasi gudang uang ISIS itu.

Hanya disebutkan, setelah mendapatkan informasi intelijen tentang gudang penyimpanan dan distribusi uang itu, sejumlah pesawat mata-mata tak berawak milik AS melakukan pengintaian selama beberapa hari.

Pengintaian bertujuan untuk memastikan kapan waktu yang pas untuk melakukan serangan, mengingat lokasi gudang yang berada di kawasan permukiman sipil.

Setelah diketahui bahwa banyak warga sipil di sekitar gudang di hari terang, dan baru pada malam hari personel ISIS bekerja di sana, akhirnya diputuskan untuk menyerang gudang itu pada dini hari 10 Januari 2016 waktu setempat atau 11 Januari waktu Indonesia tatkala lalu lalang warga diperkirakan sangat sedikit.

Para komandan militer AS sebetulnya tetap memilih mempertaruhkan jatuhnya korban warga sipil hingga 50 orang untuk rencana serangan udara itu, karena menganggap target yang diserang sangat penting guna melumpuhkan ISIS.

Namun, menurut pejabat Dephan, evaluasi pasca serangan menunjukkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan itu “hanya” antara 5 hingga 7 orang. (tn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: