Wayan Mirna (kiri), korban tewas usai minum kopi, saat bersama suaminya Arief Soemarko. Foto: Medsos |
"Besok (Selasa) akan ekspos pukul 10.00 WIB di kejaksaan (kejati DKI)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta Senin (25/1/2016).
Khrisna menambahkan, usai melakukan ekspos ke Kejati DKI, polisi pun akan menetapkan tersangka dalam kasus Mirna itu.
Seperti diketahui, Wayan Mirna L Salihin (27) tewas usai meminum kopi khas Vietnam, di Restoran Olivier, West Mall, Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat pada Rabu, 6 Januari 2016. Mirna meregang nyawa setelah menyeruput kopi yang dipesan temannya sendiri.
Setelah menyeruput kopi itu, Mirna kemudian mengalami kejang-kejang. Kedua temannya yang melihat peristiwa tersebut, Siska dan Hani, sontak panik. Mereka kemudian membawa Mirna ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tidak tertolong.
Fakta-fakta menarik di balik kematian Mirna:
1. Racun Sianida Tewaskan Mirna Kurang dari Semenit
Isi lambung Mirna positif mengandung Sianida yang bereaksi cepat di dalam tubuh Mirna sehingga menyebabkan kematian kurang dari semenit.
Dosis Sianida yang dimasukkan ke kopi Mirna dosisnya sangat tinggi hingga bisa membunuh 20 sampai 25 orang dalam tempo singkat.
Kepala Pusat Puslabfor Polri Brigadir Jenderal Polisi Alex Mandalika menyatakan, petugas menemukan zat sianida pada air kopi yang dikonsumsi Mirna dengan kandungan mencapai 15 gram.
"Dari hasil pemeriksaan kami, konsentrasinya itu 15 gram per liter, bayangkan saja 90 miligram saja sudah mematikan itu," ujar Alex di Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol Musyafak juga mengungkapkan fakta mengejutkan. Kopi yang dikonsumsi Mirna ternyata mengandung zat korosif dan bersarang di bagian lambung korban hingga menyebabkan iritasi dan pendarahan.
2. Celana Jins Jessica Saat Mirna Tewas Dibuang
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti Krishna menjelaskan, penyidik telah meminta keterangan dari pembantu Jessica yang diduga membuang celana jeans.
Pembantu Jesicca saat ini sudah diamankan, bahkan pemeriksaan terhadap pembantu Jessica telah usai.
Dari pengakuan sementara pembantu yang identitasnya dirahasiakan itu, Jessica memang menyuruh agar celana jins tersebut dibuang.
3. Hani & Dua Saksi Berani Icip Kopi Maut Mirna, Cuma Jessica yang Tidak
Ada dua orang dari pihak Cafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat yang berani langsung menyicip kopi bercampur sianida yang menewaskan Mirna Wayan Salihin.
Upaya yang sama dilakukan rekan korban Hani dan hanya Jessica Kumala yang tidak berusaha mencicipi kopi maut itu.
"(Jessica) Nggak (mencicipi kopi)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
"Ada orang cafe yang nyicip. Jadi kita dapat keterangan yang nyicip itu 2 orang. Jadi itu dia sudah menceritakan rasanya, yang nyicip 2 org. Itu signifikan. 2 orang yang nyicip itu selain korban. Selain Hani," imbuh perwira polisi berpangkat melati tiga itu.
Menurut Krishna, satu dari dua orang saksi yang mencicipi 'Kopi Maut' itu telah menjalani berita acara pemeriksaan setelah diketahui mencoba 'kopi maut' pasca Jessica kejang-kejang.
"Satu lagi udah di BAP semalem. Saya minta Hani diperiksa ulang," ujar dia.
Krishna menjelaskan, kedua karyawan yang enggan dibeberkan identitasnya itu hanya meneteskan 'Kopi Maut' di ujung lidahnya.
Keduanya mengungkapkan reaksinya langsung terasa lantaran dari hasil Labfor menemukan adanya 3 gram cairan sianida yang sebelumnya dipesan oleh saksi Jessica.
"Cuma cicip satu tetes, tidak dimasukkan ke dalam tubuh. Dia lidahnya seperti kebakar. Ada yang grinjil-grinjil gitu," tandas Krishna.
4. Mirna Korban 'Kopi Maut' Ternyata Ponakan Bos Bank Panin
Keluarga Mirna memang bisa dibilang sebagai keluarga kecukupan. Bagaimana tidak. Mirna pernah beberapa tahun mengenyam pendidikan di Australia.
Ayah mirna, Edi Darmawan Salihin mempunyai hubungan keluarga dengan Roosniati Salihin, Wakil Presiden Direktur Bank Panin.
"Iya Itu kakak saya, Panin Bank itu. Roosniati (salihin)," kata Edi usai dimintai keterangan oleh penyidik Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (21/01/2016).
Edi menambahkan, sebetulnya berencana memberikan hadiah kepada anaknya untuk memimpin salah satu perusahaan miliknya. Namun, hal itu urung dilakukan karena Mirna sudah lebih dahalu tewas akibat menenggak kopi beracun.
"Dia kerja setiap hari di salah satu perusahaan saya. Saya mau kasih dia kerja. Baru saja mau mulai, kejadian begini," tandas Edi.
5. Mirna di Mata Sang Ayah
Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Dharmawan Salihin, mengaku tak mengenal Jessica Kumala Wongso, saksi sekaligus teman ngopi korban "kopi maut".
Edi mengaku baru melihat wajah Jessica ketika bertemu di RS Abdi Waluyo. Begitu pun dengan Hani.
"Baru lihat itu yang mukanya Jessica. (Dengan Hani) Gak begitu tahu ya. Saya sama anak-anak gak begitu gaul ya," ujar Edi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Sebagai ayah, Edi mengaku mengenal sosok putrinya sebagai pribadi yang ramah. Sehingga, tak heran Mirna memiliki teman yang banyak.
"Anaknya baik, sehat banyak teman cuma agak keras (gigih)," tutupnya. (rn)