Ketua DPR Ade Komarudin |
Saat itu, Fahri yang merupakan Wakil Ketua DPR dari fraksi PKS, mengusir personel Brimob yang menenteng senjata ketika penyidik KPK menggeledah ruangan anggota Komisi V tersangka suap, Damayanti Wisnu Putranti, serta ruangan Budi Supriyanto (Golkar) dan wakil ketua Komisi V Yuddy Widiana Adia (PKS).
Ade meyakini tindakan Fahri tersebut bukan untuk menghalang-halangi penyidik KPK mencari bukti-bukti kejahatan yang diduga dilakukan para wakil rakyat itu.
"Saya kira bukan keberatan. Bukan menghalangi upaya KPK melakukan penggeledahan atau selesaikan pemberantasan korupsi. Maksud Fahri adalah, jangan penggeledahan bawa senjata laras panjang," kata Akom di gedung DPR Jakarta, Senin (18/1).
Alasan Fahri mengusir anak buah Jenderal Badrodin Haiti, menurut Akom masuk akal. Bahwa setiap orang yang memasuki gedung parlemen tidak boleh membawa simbol-simbol kekerasan kecuali dalam situasi tertentu.
Bagaimanapun, kata politikus Golkar itu, DPR secara kelembagaan mendukung penuh upaya KPK memberantas korupsi. Tapi, parlemen sebagai pilar demokrasi juga harus dijaga. "Kami sepakat semua mendukung penuh KPK. Tapi ini lembaga legislatif harus dijaga. Ini pilar demokrasi," tegasnya. (jpnn)