logo
×

Kamis, 21 Januari 2016

Kepala Staf TNI AD Ingatkan Neo Komunis Bangkit di Indonesia, RRC Biangnya

Kepala Staf TNI AD Ingatkan Neo Komunis Bangkit di Indonesia, RRC Biangnya
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono
NBCIndonesia.com - Komunisme di Indonesia merupakan komunisme yang berkiblat ke RRC yang kemudian pecah menjadi suatu tragedi yang kita kenal sebagai Gerakan 1 Oktober 1965. Dan setelah puluhan tahun, Indonesia di bawah Jokowi kembali berkiblat kepada RRC yang masih saja menganut paham komunisme walau di sana-sini sudah mulai bergaya borjuis dan kapitalistis.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono mengungkapkan, sekarang ini sudah ada indikasi paham komunis kembali berkembang di Indonesia. Indikasi tersebut terlihat ketika mulai ada desakan dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengubah fakta sejarah.

Hal tersebut disampaikan ketika dirinya menjadi tamu khusus dalam acara renungan dan doa bersama peringatan 50 tahun G30SPKI yang digelar Kodam Jaya di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

“Kita menyadari indikasi kembali ideologi komunis berkembang lagi di Indonesia. Desakan dari kelompok tertentu yang ingin mengubah fakta sejarah dengan seolah-olah mereka lah yang menjadi korban,” ujarnya dalam sambutan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya Jakarta, Rabu (30/9).

Dia juga menilai, sebagai generasi penerus bangsa perlu untuk memahami peristiwa kelam G30S/PKI sebagai fakta sejarah yang tidak terbantahkan.

“Sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memahami peristiwa G30S merupakan fakta sejarah yang tidak terbantahkan dari kelompok ideologi komunis,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk merenungkan peristiwa kelam itu guna menjaga kewaspadaan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

“Merenungkan kembali guna menggugah kewaspadaan kita agar kejadian agar tidak terulang,” sambung Mulyono.

Oleh karena itu, agar paham tersebut tidak lagi berkembang, dia mengajak seluruh masyarakat untuk meneguhkan 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka tunggal Ika dan NKRI dalam hidup berbangsa dan bernegara.

“Saya ingin mengajak untuk meneguhkan 4 pilar kebangsaan untuk konsensus nasional, Pancasila, UUD 1945, Bhineka tunggal Ika dan NKRI. Keempat adalah pilar agar dijaga dipelihara dan dipertahankan dalam berbangsa dan bernegara,” tutupnya saat sambutan.

Sebab itulah, kedekatan rezim ini dengan Cina harus diwaspadai. Jangan sampai Cina-Cina Komunis kembali mengobrak-abrik NKRI! (em)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: