Presiden Joko Widodo (Jokowi). |
"Siapapun catut nama saya (keluarga, relawan, pejabat, lainnya), minta jabatan atau proyek abaikan saja. Pemerintahan bersih harus dipraktikkan," kicau Jokowi, Kamis (21/1/2016).
Entah persoalan apa yang menyebabkan Jokowi ngetwit soal pencatutan nama. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pemberitaan tentang pencatutan nama terkait rekaman skandal PT Freeport Indonesia, sempat meramaikan pemberitaan nasional.
Skandal rekaman Freeport yang melibatkan Setya Novanto, Maroef Sjamsoeddin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan pengusaha M Riza Chalid, sempat disidangkan di Mahkamah Kehormatan Dewan (KMD) DPR.
Ditambah lagi dengan sidang MKD yang menghadirkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan.
Di rekaman ini, diduga terjadi pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), termasuk nama Luhut.
Dalam sidang MKD, Maroef Sjamsoeddin, Sudirman Said dan Luhut Panjaitan dilangsungkan secara terbuka. Sedangkan sidang Setya Novanto dilakukan secara tertutup. (sn)