Presiden Joko Widodo didampingi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengunjungi lokasi ledakan bom di depan Stacbuck Coffee, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) sore. Presiden Jokowi sangat tenang saat meninjau lokasi ledakan dan langsung memeritahkan penanganan lebih lanjut kepada Kapolri dan Panglima TNI. |
Keadaan semakin ramai ketika wartawan yang berjaga di sekitar lokasi pemboman di Sarinah ikut mengerubungi Jokowi. Padahal, Jokowi sejak awal juga sudah diikuti rombongan wartawan dari Istana Negara.
Sontak kondisi itu membuat Paspampres harus bekerja keras melindungi Jokowi dari warga yang mendekat dan ingin melihat langsung. Tak sedikit dari mereka yang ingin mengambil foto.
Seorang ibu pedagang yang memajang celana di depan pintu masuk ikutan panik. Bukan karena ingin berfoto dengan Jokowi, tapi karena dagangan terbukanya itu dikelilingi warga.
"Aduh ilang nih celana," kata sang Ibu sambil mencoba melindungi dagangannya, Jumat (15/1/2016).
Karena terlalu ramai, Komandan Paspampres Mayjen TNI Andika Perkasa langsung berteriak mengatur warga dan media. Nantinya, Jokowi dibiarkan berdiri anak tangga paling atas, sedang media dibiarkan berdiri di bawah.
"Hanya media, warga di belakang. Beliau berdiri di sini, kamera agak mundur, rekaman di sini (menujuk di dekat posisi Jokowi berdiri)," teriaknya.
Dalam konferensi persnya, Jokowi menyampaikan bahwa kondisi ekonomi di Sarinah sudah kembali normal.
"Hari ini saya ingin melihat langsung aktivitas ekonomi keseharian masyarakat, akan muter ke berapa titik, tapi Sarinah paling penting dan melihat semua kembali normal," kata Jokowi. (ok)