logo
×

Kamis, 21 Januari 2016

JK Sebut Tingkat Kesenjangan RI Lampu Kuning

JK Sebut Tingkat Kesenjangan RI Lampu Kuning
Wapres RI Jusuf Kalla (JK) mengemukakan bahwa tingkat kesenjangan dan ketimpangan di Indonesia sudah berada dalam lampu kuning. | SindoPhoto
NBCIndonesia.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) mengemukakan bahwa tingkat kesenjangan dan ketimpangan di Indonesia sudah berada dalam lampu kuning. Ini terlihat dalam indeks gini rasio Indonesia rata-rata 0,43.

Hal tersebut dikatakan dalam acara News Forum Indonesia 2016 Challenges and Opportunities bersama Wapres RI Jusuf Kalla dan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT).

‎"Yang kita hadapi itu kesenjangan. Kesenjangan jauh lebih bahaya dari pertumbuhan itu sendiri. Tapi lebih bahaya lagi apabila kesenjangan itu terus tumbuh. Kita sudah tahu semua gini rasio kita 0,43," katanya di Gedung MNC News Center, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Politisi Partai Golkar ini menyebutkan, pada peristiwa perubahan politik di Timur Tengah melalui kebangkitan Arab Spring pada 2011 silam membuat indeks gini rasio di negara-negara Arab mencapai level 0,45. Artinya, ‎dengan indeks gini rasio Indonesia yang kini mencapai 0,43 maka sudah menjadi peringatan dini agar kesenjangan tidak semakin melebar.

"‎1% masyarakat Indonesia menguasai 50% aset nasional. Sangat berbahaya. Yang satu persen tidak perlu turun, tapi yang 90% harus diangkat naik," imbuh dia.

Menurutnya, peran media dalam hal ini adalah dengan memberikan semangat dan dukungan bagi masyarakat Indonesia untuk mengubah gaya hidup. Semangat untuk menjadi wirausahawan (entrepreneur) harus didorong.

"‎Spirit ini fungsi media, gaya hidup berubah. Jangan gaya hidup model Ferrari dan Lamborghini diluncurkan," tuturnya.

JK menuturkan, ketimpangan yang tinggi akan merusak semua sistem sosial di Tanah Air. Karena itu, dibutuhkan upaya bersama untuk mendidik masyarakat mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).‎ Apalagi, pemerintah juga sudah memberikan bunga kredit UMKM yang rendah sebesar 9%.

"Kita membutuhkan optimisme bangsa, informasi yang baik dan edukatif. Sehingga kita nanti mencapai bangsa yang lebih baik," tandas Wapres. (sn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: