 |
| Hani pakai baju pink, Mirna (tengah) diperankan waitress dan Jessica/ Foto: istimewa |
Kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo menjelaskan, kliennya mengenal Mirna dan Hani di Australia saat kuliah. Pada 2008 lalu, mereka lulus dari salah satu universitas di negara tersebut.
Menurut Yudi, Jessica memilih menetap di Austrlia dan bekerja di sebuah perusahaan bernama Ambulnce dan ditempatkan di bagian kimia. Selama ini, lanjut Yudi, komunikasi antara Mirna, Hani dan Jessica dilakukan melalui sosial media, dan telepon.
Pada 5 Desember 2015, Jessica pulang ke Indonesia untuk mencari kerja. Sebagai teman, mereka menjadwalkan bertemu. Selain itu ada satu lagi yang dijdwalkan bertemu tetapi batal karena yang bersangkutan bekerja.
"Jadi kemarin itu pertemuan setelah mereka berpisah dari Australia," jelasnya. Yudi menuturkan, pada saat kejadian, Jessica sempat menanyakan kepada Hani dan Mirna untuk memesan apa dalam pertemuan itu.
Karena, Jessica yang pertama datang, Mirna meminta dipesankan Vietnam coffee. Yudi mengatakan, dalam pertemuan itu, Jessica diantar oleh ayahnya, begitu juga pada saat booking tempat tersebut.
Sambil menunggu waktu janjian, Jessica jalan-jalan dan membeli sabun sebagai kenang-kenangan untuk Mirna. Setelah itu, dia menuju kafe karena sudah jamnya. "Jessica turun ke kafe itu dan ditunjukkan meja tersebut. Bukan Jessica yang mengatur mejanya begini, enggak benar. Itu petugas kafe semua yang mengatur,’’ katanya.
Jessica lalu memesan dan membayar. Minuman tersebut diantarkan pelayan. Kemudian, 15–20 menit berselang Mirna dan Hani datang.
Selama menunggu mereka, Jessica hanya memainkan handphone.
Saat itu, Jessica sempat mencium minuman Mirna yang dibilang kopinya bau tidak enak.
Bahkan, Hani tak percaya dan sempat meminum seteguk. Setelah Hani mencicipi, mereka mengobrol biasa. "Masih sempat memesan makanan. Tahu-tahu, Mirna menyuruh Jessica minta air karena tenggorokannya kering. Airnya belum datang, Mirna ambruk," tegasnya.
Menurut Yudi, kalau itu sianida, harusnya Hani juga tewas. "Ketika dia minum, mulutnya terbakar atau melepuh," ujarnya. Terkait dengan hasil Puslabrof Mabes Polri yang menemukan kandungan sianida, dia minta diuji ulang.
"Ahlinya harus banyak. Kalau dilogika, satu orang tewas, yang satu enggak," ucapnya. Lalu, bagaimana dengan dugaan adanya motif asmara cinta segi tiga, Yudi menampik. Menurut Yudi, Jessica memiliki pacar orang Australia.
"Kami berharap polisi tidak salah menetapkan tersangka. Meski demikian, keluarga dan kliennya akan kooperatif dalam penyelidikan kasus tersebut," ucapnya. (sn)
