NBCIndonesia.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti enggan menanggapi langsung tudingan lima kejanggalan teror bom Thamrin yang dipaparkan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Dengan elegan dia hanya menjawab tudingan tersebut melalui akun Facebooknya, atas nama Krishna Murti yang diunggahnya Rabu (20/1) kemarin.
Pada postingan yang pertama terkait tudingan kejanggalan yang disebut Neta S Pane, Krishna mengunggah video detik-detik peristiwa ledakan bom di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin Jakarta, versi CCTV. Video tersebut pun diberinya caption:
"Bagi yg menuduh settingan, analis kacangan, spt pak NP; Semoga dosa anda diampuni Allah SWT
Semoga korban2 yg masih terbaring di Rumah Sakit cepat sembuh..
Semoga kelurga yg mati dapat diberikan kekuatan
Semoga korban yang mati diterima disisi Allah SWT"
Pada postingan yang kedua, dirinya mengunggah foto screenshoot status Facebook seorang wanita bernama Nita Triyana yang menjelaskan latar belakang tim Krishna Murti tiba cepat di lokasi ledakan. Unggahan tersebut juga disertai dengan caption "Pak NP; saya tdk perlu menjelaskan kenapa kami cepat ke TKP. Cukup FB bu Nita Triyana yg bercerita," tulisnya.
Dalam tayangan kiriman dari akun Facebook Nita Triyana yang di-capture ke akun Krishna Murti, Nita menyebutkan bahwa dia sedang bersama Krishna Murti saat menerima kabar ledakan di Jalan MH Thamrin. Nita Triyana menyebutkan, Krishna langsung loncat dan menuju ke lokasi menggunakan sirene.
"Yg buat pernyataan dicoba aja deh, pake Sirine terobos lalulintas dari semanggi Ke sarinah .... 10 Menit cocok!"
"Kenapa sudah pake Rompi (anti peluru)? Suka nonton Film2 gak sih.... Biasanya detektif2 itu Rompinya selalu siap di mobil mereka dan langsung bereaksi? Ya Namanya Polisi harus selalu langsung siap beraksi! Lah ... Masa mau ngopi2 dulu di stabuck gitu?"
Sebelumnya, Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebutkan lima kejanggalan dalam peristiwa ledakan bom yang terjadi di dekat Sarinah. Berikut kejanggalan yang diungkapkan oleh Neta S Pane yang menyudutkan Tim Krishna Murti.
1. Kejanggalan pertama, kenapa rombongan Krishna Murti cepat tiba ke TKP hanya dalam 10 menit.
2. Kejanggalan yang kedua, kenapa Krishna sudah memakai rompi antipeluru dan langsung beraksi padahal dia bukan Densus 88 Antiteror.
3. Keanehan selanjutnya menurut Neta S Pane adalah, Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Martuani Sormin juga begitu cepat datang ke lokasi hanya dalam waktu 10 menit. Kemudian, kenapa pelaku begitu tenang beraksi di ruang publik. Menurut Neta, selama ini, pelaku teroris itu selalu bersembunyi. Namun, kali ini teroris tersebut tampil ke publik dan bergaya seperti tim Densus 88 juga.
4. Kejanggalan yang keempat, kenapa setelah bom itu meledak, muncul polemik antara BIN dan polisi bahwa ini ISIS atau bukan.
5. Neta mengatakan, keanehan kelima terletak pada pihak kepolisian. Ia menganggap polisi tidak memaparkan tentang tim pengantar dan penjemput teroris tersebut. "Karena kalau kita lihat dari kondisinya sangat mustahil kalau teroris itu tiba-tiba muncul. Memang dia jelangkung tidak diantar dan dijemput," ucap Neta. (Brilio)