Prabowo Subianto. |
"Bisa kita bayangkan dengan anggaran Rp. 1000 T, apa yang bangsa ini bisa bangun? Pembangunan infrastruktur tidak perlu lagi mengandalkan utang luar negeri," tulis akun facebook Gerindra, Rabu (20/1/2016).
Gerindra yakin dengan anggran Rp. 1000T tersebut, jaminan kesehatan yang mumpuni, kualitas dan fasilitas pendidikan yang memadai, ketahanan pangan dapat terwujud serta terbuka luasnya lapangan kerja baru bagi para penduduk usia produktif.
Membengkaknya hutang luar negeri itu mendorong Gerindra dan Prabowo Subianto untuk mendesak pemerintah segera sadar dan mengambil langkah tegas untuk mengatasi kebocoran anggaran belanja negara.
"Melakukan manajemen kontrol anggaran yang ketat, agar bangsa ini dapat lepas dari ketergantungan utang luar negeri yang saat ini sudah mencapai Rp. 4.234 T," tulis akun tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, Bank Indonesia telah mengumumkan, Senin (18/1), bahwa sudah utang luar negeri Indonesia hingga November 2015 mencapai US$ 304,6 miliar atau setara Rp 4.234 triliun. Angka tersebut melesat 2,5% dibanding Oktober 2015 dan juga naik 3,5% secara year on year.
Menurut BI, peningkatan utang terutama didorong oleh peningkatan pertumbuhan ULN (Utang Luar Negeri) berjangka panjang. ULN berjangka panjang tumbuh 6,1 persen dibanding November 2014, dan tumbuh 5,5 persen bila dibandingkan bulan Oktober 2015. (rn)