logo
×

Minggu, 24 Januari 2016

‘Dosa’ Tukul di Acara ‘Bukan Empat Mata’ yang Tak Terlupakan, Salah Satunya Colek Pantat Bella Saphira

‘Dosa’ Tukul di Acara ‘Bukan Empat Mata’ yang Tak Terlupakan, Salah Satunya Colek Pantat Bella Saphira
Salah satu adegan Bukan empat Mata saat Tukul mencolek Bella Saphira 
NBCIndonesia.com - Setelah tayang kurang lebih selama 10 tahun, acara talk show Trans 7 ‘Bukan Empat Mata’ dikabarkan bubar.

Berhembus isu jika pembubaran itu karena host acara Tukul Arwana meminta kenaikan honor hingga Rp 90 juta per episode.

Tukul dan acara Bukan Empat Mata memang tak bisa dipisahkan. Bukan Empat Mata adalah Tukul begitupun sebaliknya.

Selama 10 tahun Tukul berhasil membawa acara ini menjadi tontonan yang begitu digemari dan tentu saja ratingnya selalu tinggi.

Tak heran Tukul berhasil membawa acara ini memenangi Panasonic Award 2009 dan 2010 untuk kategori talkshow hiburan; serta di 2007, 2011, 2012, dan 2013 masuk nominasi di kategori yang sama pada gelaran Panasonic Award.

Namun di bali kecemerlangan Tukul diacara ini, terselip beberapa kali kontroversi yang menuai kecaman dan huatan.

Dari beberapa sumber dirangkum inilah tayangan ‘Bukan empat Mata’ yang awalnya bernama “Empat Mata’ yang dianggap kontroversial:

Teguran pertama diberikan karena acara ini karena menampilkan adegan Sumanto si pemakan manusia (2007).

Pada 2008 Empat Mata dilarang tayang oleh KPI karena menyuguhkan adegan makan katak hidup-hidup. Kemudian Trans7 mengakali vonis tersebut dengan mengubah nama program menjadi "Bukan Empat Mata" dan tetap menayangkannya.

Pada Desember 2009, Tukul kena batunya setelah mencolek dengan sengaja bagian pantat bintang tamu Bella Shapira. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun menegurnya.




Setelah menjadi Bukan Empat Mata pun masih saja bergelimang dosa. Pada 2009, KPI memberikan teguran pertama karena tamu Tukul saat itu, Kangen Band, tidak sengaja menyebut nama alat kelamin karena latah saat menjatuhkan sesuatu.

Pada Juni 2010, Bukan Empat Mata kembali menerima teguran dari KPI karena bintang tamu Atika membaca Basmalah saat akan minum wine yang haram di agama Islam.

Selain itu acara ini mendapat sorotan karena menghina pria tua berusia 140 tahun asal Sukabumi yang terdeteksi petugas sensus penduduk 2010.

Pada Mei 2012, Bukan Empat Mata menerima sanksi dari KPI berupa pengurangan durasi yang menyebabkan program tersebut hanya boleh disiarkan selama satu jam setiap hari selama tiga hari berturut-turut, karena ada adegan tidak sopan saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Pada Agustus 2012, Bukan Empat Mata menerima peringatan tertulis dari KPI karena salah satu host wanita, Marcella Lumowa, menyampaikan cerita berjudul "Doa Seorang Wanita Bernama Susi".

Lima bulan Sebelum Bubar

Sekitar lima bulan sebelum “Bukan Empat Mata” tamat, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sempat melayangkan teguran dan sanksi administratif kepada Trans 7.

Hal ini dipicu ditemukannya isi tayangan yang dianggap tak layak tonton berupa aksi pemanggilan arwah oleh seorang paranormal, Mbah Bedjo yang mengakibatkan seorang pria kesurupan.

Tayangan itu berlangsung, 11 Agustus 2015, dan untuk kategori remaja.

Selain mengakibatkan seorang pria kesurupan, menurut KPI dalam surat tegurannya, dapat mendorong remaja untuk percaya pada kekuatan paranormal, klenik, praktik spiritual magis, supranatural, dan/atau mistik.

Tayangan bermuatan tersebut hanya dapat disiarkan pada pukul 22.00-03.00 WIB.
Honor Pertama

Namun dibalik kesuksesan Tukul seperti sekarang ini, ada berbagai cerita kesedihan perjalanan hidupnya.

Tukul pernah menjadi supir. Bahkan untuk makan sekalipun ia kadangkala harus ngutang.

Tukul pertama kali dikenal di TV saat membintang video klip lagu anak-anak ‘Diobok-obok’ yang dibawakan Joshua.

“Saat itu honor saya Rp 500 ribu dipotong Rp 100 ribu, yang saya terima Rp 400 ribu,” cerita Tukul saat menjadi bintang tamu di acara ‘Sebelas Dua Belas’ Kompas TV Juli 2015 lalu.

Namun bukan tanpa hambatan, saat itu Joshua enggan syuting bareng dengan Tukul. Joshua sampai menangis.

“Waktu itu saya takut juga, kalau anak ini tidak mau bisa-bisa saya tidak dapat uang,” kata Tukul.
Setelah dibujuk Joshua akhirnya mau syuting bareng Tukul.

Seiring dengan waktu, karier Tukul terus menanjak. Dari dunia komedi hingga ke presenter.

Di sini ia meraih kejayaannya. Tukul menjadi jutawan dengan bayaran termahal.

Pada tahun-tahun pertama Empat Mata, Tukul menerima honor per episode Rp 20 juta.

Kemudian setelah kontraknya diperbarui pada awal 2012, honor Tukul menjadi Rp 35 juta per episode, dengan Bukan Empat Mata masih berdurasi 1 jam.

Dengan bayaran Rp 35 juta perepisode (1 jam), Tukul hampir sekelas Mario Teguh saat itu, yang berhonor Rp 40 juta per satu jam. Tapi Tukul tiap malam muncul di TV mulai September 2005 sementara Mario Teguh baru-baru saja mengasuh "Mario Teguh The Golden Ways" di Metro TV.

Pada tahun 2013, kabar lain menyebutkan uang honorarium Tukul sebenarnya sudah naik menjadi Rp 60 juta dari sebelumnya Rp 50 juta per episode.

Belum lagi bila dia diundang ke acara-acara offair, menjadi pembicara di program bincang-bincang, menjadi motivator di seminar ini itu, menjadi host, honor dari "Mister Tukul Jalan-jalan", dan sebagainya.

Aset dan Bisnis

Konon Tukul juga menjalankan bisnis properti dan kuliner.

Tukul dikabarkan membeli banyak tanah yang didirikan bangunan untuk kos maupun rumah kontrakan.

Di dunia kuliner dia membuat bakso merek "Bakso Tukul Arwana" yang di-franchise-kan. (tn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: