![]() |
Mahasiswa UIN hadiri ibadah Natal. (merdeka) |
Salah seorang mahasiswa dalam rombongan itu, Mohammad Zulkarnain Aziz, mengaku kehadirannya dan 13 orang temannya sama sekali tidak mengikuti kegiatan ibadah. "Menghadiri bukan berarti mengikuti ibadah,kedatangan kami untuk berdialog kami ingin, kami jadi agen perdamaian," jelas Aziz, Jumat (25/12).
Dia dan 13 mahasiswa jurusan Study Agama dan Resolusi Konflik Fakultas Ushuluddin, menjelaskan alasan memilih gereja itu. Sebab, adanya akses untuk bisa melakukan penelitian di sana, dari Wahyu Nugroho yang merupakan dosen perbandingan teks dengan agama lain di kampusnya sekaligus pendeta di gereja itu.
"Kami kesana karena kami ada akses. Jadi saya tekankan sekali lagi kami murni untuk melakukan penelitian," pungkasnya.
Pihaknya menyadari kedatangannya saat malam misa Natal menimbulkan kontroversi. Meski begitu, Aziz kembali menegaskan rombongannya hadir untuk penelitian, sehingga tahu bagaimana kondisi di sana serta aplikasi kegiatan agama tersebut.
Di sela kedatangannya, lanjut dia, rombongan juga sempat meminta izin menunaikan salat Maghrib dan Isya di gereja. Karena tidak mempunyai tempat khusus, Pendeta Wahyu Nugroho, yang juga dosen mereka, meminjamkan ruangan pribadinya buat dipakai salat.
Dia mengklaim, kedatangan para mahasiswa muslim itu juga mendapat sambutan hangat dari ribuan jemaat yang hadir. Kehangatan terlihat saat mereka diperkenalkan kepada para jemaat. Tepuk tangan riuh dari jemaat dan mereka lantas spontan berdiri. Pihaknya juga membantah ada rombongannya ikut berdoa dalam misa Natal itu.(mdk)