![]() |
Gedung BPK |
Selama pemeriksaan berlangsung, Basuki yang meminta Humas DKI merekam pemeriksaannya itu. Tetapi dilarang oleh pihak BPK karena menyebutkan bahwa pemeriksaan tersebut bersifat rahasia.
Setelah sempat ada adu mulut soal boleh atau tidaknya pemeriksaan direkam oleh pihak Humas DKI, akhirnya Basuki memilih mengalah dan sempat mengungkapkan permintaan maafnya atas insiden tersebut usai pemeriksaan.
Namun ternyata, pelarangan itu dianggap Basuki bahwa BPK telah tendensius. Termasuk juga BPK DKI yang mengeluarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK terhadap APBD DKI 2014 karena telah menuduh pihaknya kemahalan membeli lahan Sumber Waras itu, yang membandingkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) jalan raya dengan NJOP pemukiman warga di belakang rumah sakit.
Ia pun meminta BPK agar mau membuka pemeriksaannya kemarin, pertanyaan apa saja yang diajukan BPK kepadanya selama 9 jam itu, agar masyarakat mengetahuinya. Akan tetapi, Basuki menyebutkan BPK justru tidak berani melakukan hal itu.
“Saya kan bersedia dibuka nih (rekaman selama pemeriksaan), ya buka saja semuanya. Mereka kan memvideokan dua rekaman. Berani tidak (buka)? Tidak berani. Lalu kemarin Humas kan menaikkan video saat pelarangan, mereka telepon minta dihapus videonya. Kalau BPK resmi tulis surat dong, berarti apa? Takut. Oknum BPK ketakutan sekarang,” kata Basuki di Balai Kota, Selasa (24/11).
Dalam pemeriksaan kemarin, katanya, setelah dirinya menjawab sebanyak 8 halaman Berita Acara Pemeriksaan (BAP), BPK juga turut menanyakan kasus lainnya yang terangkum 4-5 lembar kertas.
Namun Basuki mengaku untuk bisa menjawab itu dirinya membutuhkan staf hukumnya yang membacakan, mengingat ada hal yang tersirat dan tersurat karena dirinya yang menandatanganinya. Hanya saja untuk melakukan itu juga dirinya dilarang.
“Terus kenapa saya tidak ngamuk-ngamuk? Kalau saya menolak diperiksa, BPK akan menafsirkan saya menolak BPK dan tidak kooperatif, dia bisa pidanakan saya lho, kalau pidana DPRD akan memecat saya. Jadi mereka kalau saya lihat tendensiusnya itu memang ingin saya tidak jadi Gubernur. Kalau saya menuduh, Sumber Waras ini susah cari kelemahannya, supaya dia tahu Ahok ini kan orangnya emosional, kalau digituin pasti ngamuk, marah-marah. Itu langsung tidak kooperatif kan,” katanya.(BS)