logo
×

Minggu, 30 Agustus 2015

Siti Zuhro: Terpilihnya Jokowi Ibarat "Nasi Telah Menjadi Bubur"

Siti Zuhro: Terpilihnya Jokowi Ibarat "Nasi Telah Menjadi Bubur"

NBCIndonesia.com - Terpilihnya Joko Widodo atau Jokowi sebagai presiden dalam Pilpres 2014 lalu, bisa diibaratkan pepatah 'nasi telah menjadi bubur'. Kecewa pun sudah tidak ada guna karena rakyat telah menentukan pilihannya.

Pedahal menurut peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro saat dihubungi, Selasa (25/8/2015) untuk menyelesaikan krisis multi dimensi yang sedang dihadapi, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin hebat dengan jiwa kepemimpinan kuat, yang justru tidak ada pada diri Jokowi.

Pemimpin itu, tambah Siti, harus memiliki pesona terhadap orang yang dipimpinnya, karena kalau tidak maka akan berat bagi pemimpin tersebut dalam menjalankan tugasnya. Selain itu diperlukan great leader with strong leadership dan pemimpin yang berkomitment tinggi serta berdidikasi tinggi

"Tapi sekarang nasi sudah menjadi bubur, rakyat telah menentukan pilihannya. Yang menang sudah memerintah dan yang tersisa hanya harapan untuk melalui krisis seperti saat ini," ujarnya.

Dia juga mengtakan bahwa pemimpin yang besar dengan kepemimpinan yang kuat akan memiliki indikator pamor yang kuat pula. Sebab tanpa pamor, dalam sistem demokrasi yang memiliki lembaga-lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif, seorang pemimpin tidak akan disegani oleh semua pihak dan hanya akan menjadi olok-olok.

"Dia harus bisa menembus sekat partai politik, berdiri diatas semua golongan dan bukan hanya pada relawan saja," paparnya sambil menambahkan bahwa pemimpin kalau tidak memiliki pesona dan mampu mensugesti, baik masyarakat lokal maupun international, akan sia-sia.

KMP yang Cerdas
Siti pun memuji sikap Koalisi Merah Putih (KMP) yang cerdas karena tidak merecoki pemerintahan dan membiarkan masyarakat menilai sendiri bagaimana pemerintahan ini berjalan. Apalagi KMP sejak awal sadar tidak mau dijadikan sasaran termbak karena sudah diopinikan seperti itu.

"Itu langkah cerdas karena sejak awal asumsi kecuriagaan yang dikembangkan dengan sasaran tembaknya KMP seperti siap meruntuhkan, akan merecoki dan sebagainya yang membuat KMP tidak nyaman dan lebih membiarkan rakyat membuktikanya sendiri. Tapi nyatanya kan Jokowi ribut sendiri dengan sesama barisan pendukungnya. Keributan yang muncul di internal menunjukan betapa tidak utuhnya KIH," tegasnya.

Namun demikian Siti tetap mengingatkan KMP untuk tidak menutup mata demi melihat kondisi saat ini. Lantas dia pun berharap KMP dapat melakukan konsolidasi dan rule model koalisi baik di DPR dan menjadi rule model di era demokrasi seperi saat ini.

"KMP harus siap karena adalah hukum alam siapapun yang tidak becus akan di mosi tidak percaya baik oleh publik maupun pendukungnya sendiri. Dulu kan dicibir bahwa KMP akan bubar, sekarang saatnya hal itu dibuktikan dengan kerja yang baik di DPR," tandasnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: